Selasa, 15 November 2011

Dodol cokelat nan lembut dan menggelitik lidah

Dodol cokelat nan lembut dan menggelitik lidah sangat enak jika dimakan saat berwisata ke-bogor. Bogor dengan aneka kuliner yang beragam dan sangat memanjakan wisatawaan

Makan cokelat, Gemuk no way...!


Tak dapat disangkal lagi bahwa kegemukan merupakan momok bagi kebanyakan orang dan merupakan salah satu faktor risiko berbagai penyakit degeneratif.

Di Amerika Serikat konsumsi cokelat hanya memberikan kontribusi 1% terhadap intake lemak total sebagaimana dinyatakan oleh National Food Consumption Survey (1987-1998). Jumlah ini relatif sedikit khususnya bila dibandingkan dengan kontribusi daging (30%), serealia (22%), dan susu (20%). Lemak pada cokelat, sering disebut cocoa butter, sebagian besar tersusun dari lemak jenuh (60%) khususnya stearat. Tetapi lemak cokelat adalah lemak nabati yang sama sekali tidak mengandung kolesterol.

Dalam penelitian yang melibatkan subyek manusia, ditemukan bahwa konsumsi lemak cokelat menghasilkan kolesterol total dan kolesterol LDL yang lebih rendah dibandingkan konsumsi mentega ataupun lemak sapi. Jadi meski sama-sama mengandung lemak jenuh tetapi ternyata efek kolesterol yang dihasilkan berbeda. Kandungan stearat yang tinggi pada cokelat disinyalir menjadi penyebab mengapa lemak cokelat tidak sejahat lemak hewan. Telah sejak lama diketahui bahwa stearat adalah asam lemak netral yang tidak akan memicu kolesterol darah. Mengapa? Stearat ternyata dicerna secara lambat oleh tubuh kita dan juga diabsorpsi lebih sedikit.

Jadi... kamu tak perlu takut lagi dan yakinlah kamu tak akan kegemukan !!!

Makanlah cokelat dengan komposisi cokelat yang dominan dibandingkan gulanya salah satunya adalah Cokelat nuhun.  Untuk pemesanan hubungi : 0813-80366824